pensiljurnalis.my.id, Seluma – Meski kini keberadaannya sudah hampir punah lantaran tergerus oleh zaman, namun ternyata masih ada warga yang tetap menganyam bakul wadah/tempat yang biasa atau eksis di zaman nenek moyang/leluhur khususnya leluhur Serawai.
Seperti yang dilakukan oleh Mahaya, warga Desa Nanti Agung, Kecamatan Ilir Talo, Kabupaten Seluma, Emak tiga orang anak itu saat ini kembali aktif menganyam bakul. Diungkapkannya meski keberadaan bakul sudah tergantikan oleh wadah/tempat modern, namun dirinya tetap menganyam bakul, selain supaya menjaga eksistensi bakul juga sebagai pengingat supaya tidak lupa cara menganyam bakul.
“supaya cucu Mbah/Nenek tahu kalau bakul ini dulunya sudah digunakan oleh nenek moyang, selain itu supaya Mbah/Nenek tetap ingat cara menganyam bakul ini,” sampai emak-emak tiga orang yang akrab disapa Mbah oleh cucu-cucunya itu. Senin (26/8/2024).
Dikatakannya juga, kalau anyaman bakul ini terdapat dua jenis, bakul biasa dan bakul Fitra, bakul biasa, bakul yang digunakan untuk keperluan sehari-hari, sementara bakul Fitra adalah bakul yang sering digunakan untuk media wadah acara sakral yang berisi benang sirih dan lainnya.