pensiljurnalis.my.id, Seluma – Lagi-lagi kabar tak sedap kembali menerpa kalangan oknum Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kabupaten Seluma, bahkan dua orang oknum ASN itu kini menjadi buah bibir warga sekitar lantaran diduga melakukan perbuatan tidak senonoh (dugaan tindak asusila). Senin (23/10/2023).
Dari keterangan beberapa sumber yang berhasil dihimpun awak media, dua ASN yang menjadi bahan perbincangan heboh warga pada saat berkumpul itu salah satunya oknum ASN Kepala Sekolah (Kepsek) di salah satu SMPN di Kabupaten Seluma sebut saja (Tino) dan satunya Oknum ASN di salah satu Lembaga Pemerintahan Non Kementerian di Kabupaten Seluma sebut saja (Lanang) pria beristri.
Diungkapkan narasumber yang tak mau disebutkan namanya, penggerebekan yang sempat menarik perhatian sehingga warga berbondong-bondong untuk menyaksikan, terjadi beberapa hari lalu tepatnya Rabu (18/10) sekira kurang lebih pukul 10:30 wib.
“Saat digerebek dan ditanya, Tino menjawab serta mengaku sudah menikah dengan Lanang pada bulan Juli 2023. Saat Lanang pergi dari lokasi setelah dipergoki, diketahui pada sore harinya si Tino pergi ke rumah salah seorang tetua yang ada disana dan menunjukkan bukti foto pernikahan mereka berdua yang ada di handphone si Tino,” jelasnya. sembari meminta namanya tak ditulis dengan alasan kerukunan antar warga.
Lanjutnya, kalaupun benar Tino dan Lanang sudah melaksanakan prosesi pernikahan, namun masyarakat setempat tidak ada yang mengetahui kapan dan dimana kedua oknum ASN tersebut menikah baik sah secara tercatat negara atau sah secara agama.
“Sudah dua kali dia melakukan perbuatan tidak senonoh seperti ini, kali pertama dirinya juga melakukan perbuatan sama seperti ini di Tahun-tahun sebelumnya dan membuat warga setempat resah atas perbuatannya. Dia (red,Tino) sudah membuat surat perjanjian dan ditandatangi juga, yang mana isinya bilamana kejadian seperti ini dilakukannya lagi maka dirinya akan diusir dari daerah ini,” cetusnya.
Sementara itu, informasi peristiwa yang mencoreng nama baik Kabupaten Seluma itu sempat mendapat titik terang, Sebab Kamis malam (19/10) sekira pukul 20:00 wib, dirumah salah satu tetua sekitar rumah tempat tinggal Tino sebelum pindah, diadakan musyawarah berkenaan dengan hal tersebut. Tetapi sayangnya wartawan dilarang meliput bahkan diusir secara halus dengan cara dipersilahkan untuk keluar dari lokasi oleh salah seorang yang ada disana sebelum berhasil meminta klarifikasi terkait permasalahan tersebut.
