Baco cht aku (pukul 05:45) : (baca chat aku)
Ndak cari elok ap ckmn? Aku dk yakut di pisum (pukul 05:45) : (mau cari baik atau gimana.? aku tidak takut di pisum)
Datang kini apo ndak aku seret kau? (pukul 05:45) : (datang sekarang apa mau aku seret kamu).
Dari keterangan R, diceritakannya bahwa ia memiliki teman remaja laki-laki dan sering juga berkomunikasi melalui pesan WhatsApp, ternyata remaja laki-laki ini adalah pacar terduga pelaku ZA (17). Akibat sering berkomunikasi inilah sehingga terduga pelaku cemburu.
Hingga saat hari naas itu tiba ZA dan Sepupunya AU yang merupakan teman sekolah R Menghubunginya melalui WhatsApp untuk bertemu, untuk meluruskan permasalahan, lantas Rmenyetujui keinginan ZA untuk bertemu.
“Pagi Kamis itu saya sedang dirumah teman di Desa Permu. Menerima chat dari ZA untuk bertemu. Akhirnya teman sekolah saya menjemput saya menggunakan motor kami bonceng tiga dibawa ke sebuah rumah di Sidodadi, diminta membuat surat ditandatangani diatas materai hingga saya disiram air panas,” jelas R.
Dengan mata berkaca-kaca R juga kembali menceritakan bahwa usai disiram air panas ZA masih mengancam dirinya dengan senjata tajam agar tidak kabur.
“Dia bilang, muka kamu belum hancur, awas kamu lari aku bunuh kamu. Posisinya saat itu dia (ZA) mengeluarkan senjata tajam,” terang rina.
Dengan menahan rasa Sakit R menghubungi temannya yang bernama Yoga melalui pesan WhatsApp agar menolong dirinya. Saat itu ZA sedang merebus kembali air panas sehingga ada kesempatan Rina untuk kabur.
“Saat ZA kembali merebus air panas Yoga datang dan membawa saya ke klinik,” tutup R. (Anto).