Dilapangan juga, acap kali terdengar beberapa kontraktor bercerita dan berbagi kepada sesamanya, kalau item pekerjaan memiliki perubahan rencana, mendapat item tambahan diluar RAB disaat pekerjaan sudah dimulai, bisa dikatakan perencanaan kurang matang, atau lebih dikenal dengan istilah tembak diatas kuda.
“Tentunya ini menjadi Pekerjaan Rumah ( PR ) tersendiri untuk pasangan Bupati dan Wakil Bupati Seluma, pencetus jargon SELUMA ALAP itu. Seumpama setiap item pekerjaan digelontorkan biaya 3 kali Mark-Up dari dana semestinya kalau pihak PUPR Seluma lemah didalam pengawasan maka hasil pekerjaannya pun akan percuma”, lanjutnya.
Ditambahkannya, jangan sampai upaya maksimal Bupati Seluma yang hendak membangun, dirusak oleh segelintir oknum. Karena nantinya akan sangat berimbas kepada pasangan Bupati dan Wakil Bupati.
“ini bukan tentang pencitraan, dibandingkan Bupati periode lalu, geliat pembangunan sudah sangat maju. Tetapi kalau Bupati tidak mengevaluasi kinerja PUPR Seluma, saya rasa lebih baik tidak ada pembangunan, karena percuma saja dibangun kalau selesai pekerjaan bangunannya sudah hancur kembali”, tegasnya. ( Do ).
