” bangunlah bangunan yang terbaik menurut pemkab dan instansi terkait, tetapi tolong jangan sampai seperti sebelumnya ( tertutup ). Begitupun dengan tugu nya kalau perlu tempatnya digeser ke tengah lapangan atau ketempat strategis tidak apa, tetapi kami minta tolong pertahan versi aslinya, bisa jadi ada nilai sejarah lain yang terkandung pada tugu tersebut.” pintanya.
Karena, berdasarkan keterangan Pirasuki, dari hasil penelusuran nya, Tugu tersebut bukan tugu peluru, tetapi tugu Roket, yang disangga 3 tangga dengan anak tangga berjumlah 17 buah, rantai ( sebelum hilang, red). hal tersebut tentunya berkaitan dengan hari kemerdekaan, jumlah Semidang asal usul bersatunya Kabupaten Seluma, serta lambang persatuan simbol kekuatan yang kini dikenal dengan Serasan Seijoan.
” jadi bisa kita simpulkan, roket yang berada ditengah-tengah berarti tidak independen, dia akan meluncur ketika 3 tangga tersebut bersatu untuk mengendalikan, roket berada di tengah juga bermakna tidak ada perbedaan atau tebang tebang pilih, baik itu terkait etnis, suku, ras dan agama.” terang Pirasuki.
” selain memiliki makna tersebut, keberadaan tugu roket duluh juga sebagai titik koordinat cikal bakal ibu Kota.” imbuhnya. dengan diakhir juga tidak lupa mengucapkan terimakasih kepada Ketua DPC Purnawirawan TNI/Polri serta beberapa tokoh masyarakat dan warga yang terlibat aktif sebelumnya. ( Do ).