Minggu, April 20, 2025
Google search engine
BerandaInfo DesaTermakan Usia, Sejak Dibangun Tahun 1998 Jambat Gantung Desa Ini Tak Ada...

Termakan Usia, Sejak Dibangun Tahun 1998 Jambat Gantung Desa Ini Tak Ada Perbaikan Dari Pemerintah

pensiljurnalis.my.id, Seluma – Masyarakat Talang Giring, Kecamatan Lubuk Sandi, Kabupaten Seluma, keluhkan kondisi jembatan gantung yang mulai berlobang dan keropos sehingga sudah hampir tidak layak lagi untuk digunakan.

Mirisnya lagi, tidak hanya lantainya saja, Kerangka jembatan gantung dengan panjang 80 meter dan lebar 1,5 meter tersebut sebelumnya memang sudah hancur namun atas inisiatif warga jembatan itu kembali diperbaiki dengan mengganti papan kayu. Sabtu (7/9/2024).

Ketika dikonfirmasi terkait perbaikan dan inisiatif gotong royong memperbaiki jembatan milik Kabupaten itu, salah satu Perangkat Desa, Rici Andoni, membenarkan hal tersebut, dikatakannya atas kesepakatan warga melakukan gotong royong baik segi tenaga maupun dengan melakukan Iuran Rp. 10 ribu per orang maka jembatan itu diperbaiki lagi demi kelancaran akses warga setempat.

“jembatan itu merupakan akses penghubung tercepat bagi warga menuju Desa Padang Capo, dengan jarak tempuh hanya 15 menit dan apalagi kalau mau ke kota Bengkulu lebih cepat. Jika warga keluarnya memutar melalui Desa Padang Pelasan jarak tempuh bisa kurang lebih mencapai 3 Jam,” tuturnya.

Dikisahkannya, jembatan gantung akses penghubung Desa Talang Giring dan Padang Capo itu semenjak dibangun pada tahun 1998 itu, sampai dengan saat ini tahun 2024, belum ada perhatian Pemerintah Daerah.

“hal wajar kalau jembatan tersebut rusak, karena sudah termakan usia. Kalau lantai jembatan, baik warga Talang Giring, maupun warga Padang Capo, ketika rusak selalu gotong royong untuk memperbaiki, tetapi kalau rangkanya rusak dan keropos, kami bisa berbuat apa,” tuturnya.

Sementara itu senada dengan Perangkatnya, Bagus Santoso, Kades Talang Giring, berharap ada penanganan dari Pemda Kabupaten, kalau jembatan gantung itu tak segera diambil tindakan perbaikan, diperkirakan nya nasib pelajar SD, SMP dan SMA serta petani yang hendak mengeluarkan hasil pertanian sama persis yang dialami oleh warga Desa Simpang Kecamatan Seluma Timur, yang berjibaku menyeberangi sungai apabila hendak berpergian keluar desa.

“lagian sangat wajar jika sudah dilakukan perbaikan, karena manfaatnya sangat besar bagi warga sekitar, kalau tidak juga diperbaiki, terpaksa warga dan pelajar menyebrangi sungai yang deras dan berbahaya. Terutama anak sekolah yang sekolahnya diluar desa, tiap harinya melewati jembatan gantung yang sudah rusak parah ini terkadang terjatuh akibat jembatan tersebut sudah banyak kayunya yang bolong-bolong karena sejak dibangun pada tahun 1998 lalu, jembatan tersebut tidak pernah lagi tersentuh pembangunan,”ujarnya.

RELATED ARTICLES

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisment -spot_img
- Advertisment -spot_img
- Advertisment -spot_img
- Advertisment -spot_img
- Advertisment -spot_img
- Advertisment -spot_img
- Advertisment -spot_img
- Advertisment -spot_img
- Advertisment -spot_img
- Advertisment -spot_img
- Advertisment -spot_img
- Advertisment -spot_img

Most Popular

Recent Comments